Terkait Kepulangan Habib Rizieq, Dahnil Anzar Angkat Bicara soal Dendam Politik

Pemerintah federal menanggapi dengan santai permintaan agar kembalinya Imam Besar FPI Rizieq Syihab menjadi syarat rekonsiliasi antara Joko Widodo dan juga kamp Prabowo Subianto. Baik Wakil Presiden Jusuf Kalla dan juga Kepala Kepresidenan Tim Moeldoko, mengatakan pemerintah tidak menghalangi jika Rizieq berniat untuk pulang.

Habib Rizieq usai berdoa di aksi 212
Menanggapi hal itu, perwakilan Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak - yang mengomunikasikan Rizieq sebagai masalah rekonsiliasi, mengatakan bahwa masalahnya bukan tentang meminta fasilitasi untuk kembali ke Indonesia.
"Apa yang diminta bukanlah bantuan kembalinya Habib Rizieq secara material dan juga yang lainnya. Yang diminta adalah sikap tenang pemerintah dalam minat khusus untuk membuka 'situs web' yang menghalanginya kembali ke SUMBER DAYA MANUSIA, menjaga diingat bahwa dia kehabisan kasus yang sah, "kata Dahnil menggunakan Twitter. Kamis (11/7). (Dahnil mengundang tweet-nya untuk memperkirakan harga).

Baca Juga

Mantan Ketua PP Muhammadiyah Muda setelah itu menyebut balas dendam politik. Dia benar-benar berharap bahwa contoh kembalinya Rizieq tentu tidak akan menambah daftar periksa dendam politik. Namun balas dendam politik tidak ditentukan.
"Diakui atau tidak, ada pembalasan politik dalam sejarah kita. Saya tidak ingin masalah Habib Rizieq kembali ke Indonesia untuk menambah pembalasan politik dalam sejarah kita," katanya.
"Mari kita sembunyikan balas dendam politik, bersama satu sama lain sekali lagi sebagai negara dan juga bangsa. HRS adalah tokoh daerah yang didengarkan serta dipatuhi oleh beberapa Muslim."

Dahnil menyesali komentar para pejabat seperti Moeldoko yang dianggap benar-benar mengabaikan permintaannya sehubungan dengan kembalinya Rizieq. Bahkan, semua perayaan paham bahwa negara saat ini sedang dalam proses 'pemulihan' setelah pemilihan politik Pilpres.
"Trik untuk 'situs' Habib Rizieq dapat kembali ke Indonesia tetap di tangan pemerintah kita, bukan di pemerintah Federal Saudi sebagai cerita overstay, membayar hukuman sebagaimana dikomunikasikan oleh duta besar. Jika masalah teknisnya adalah mengapa, jelas itu sebenarnya telah diperbaiki dengan cepat. Izinkan menyembunyikan pembalasan politik, di antara mereka dengan membuka 'situs web', "dia khawatir.
Dulunya, Moeldoko menanggapi secara sinis permintaan Rizieq kembali sebagai syarat rekonsiliasi setelah pemilihan Politik Presiden 2019.
"Ya, itu akan pergi, siapa yang kembali. Kita kemungkinan besar akan pergi sendirian, bagaimana mungkin kita dipulangkan, apa yang kita lakukan? Apakah kita yang diusir, benar atau tidak. Pergi sendiri, mengapa kita membuat kebisingan, "klaim Moeldoko di Istana Bogor, Jakarta, Selasa (9/7).
"Pergi saja ke rumah sendirian, jangan membeli tiket, maka saya membelinya," tambahnya.
Sumber; Kumparan.com

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Terkait Kepulangan Habib Rizieq, Dahnil Anzar Angkat Bicara soal Dendam Politik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel