Erdogan: Intervensi Terhadap Hagia Sophia Berarti Pelecehan Terhadap Kemerdekaan Turki
Turki berhasil mengubah Hagia Sophia menjadi masjid pada Jumat (10/7/2020) pekan lalu.
Pesiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menegaskan, pengubahan fungsi situs bersejarah tersebut adalah masalah kedaulatan negaranya.
Pesiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menegaskan, pengubahan fungsi situs bersejarah tersebut adalah masalah kedaulatan negaranya.
Kebangkitan Hagia Sophia adalah kebangkitan api harapan umat Islam dan semua yang salah, tertindas, dan dieksploitasi," kata Erdogan, dikutip Serambinews.com dari The Jerusalem Post, Rabu (15/7/2020).
The Jerusalem Post juga menulis, pidato Erdogan dalam bahasa Turki, itu diterjemahkan sedikit berbeda ke bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Pernyataan Erdogan dalam bahasa Arab mengatakan bahwa mengubah Hagia Sophia menjadi masjid adalah bagian dari "kembalinya kebebasan ke Al-Aqsa."
Artinya, Israel harus dikeluarkan dari kendali Kota Tua Yerusalem di mana Masjid Al-Aqsa berada.
Erdogan mengaitkan keputusan untuk menghidupkan kembali Islam dari Bukhara di Uzbekistan ke Andalusia di Spanyol.
“Kebangkitan Hagia Sophia adalah seruan baru kami sebagai bangsa Turki dan Muslim kepada seluruh umat manusia,” ujar Erdogan, dikutip dari Anadolu Agency.
“Seperti semua masjid lain, Hagia Sophia akan terbuka untuk masyarakat Turki, orang asing baik itu muslim maupun non-muslim,” timpalnya.
Presiden Turki itu menambahkan, Hagia Sophia akan terus merangkul semua orang dengan status barunya sebagai masjid dengan cara yang jauh lebih tulus.
"Saya berharap semuanya dapat menghormati keputusan yang diambil oleh Pengadilan Tinggi dan Badan Eksekutif Turki terkait Hagia Sophia," tegas Erdogan.
Ia menekankan, pengubahan situs bersejarah tersebut adalah masalah kedaulatan negaranya.
Erdogan menyatakan, Turki menghargai semua pandangan tentang status baru Hagia Sophia.
Ditambahkan, setiap sikap atau tanggapan yang mengintervensi keputusan pihaknya akan dianggap sebagai "pelecehan" terhadap "kemerdekaan" Turki.
"Saya menggarisbawahi bahwa kita akan membuka Hagia Sophia sebagai masjid dengan melestarikan warisan budaya bersama umat manusia," tekan Erdogan.
Menurutnya, pengunjung Hagia Sophia selanjutnya dapat datang tanpa membayar biaya sepeser pun.
Lebih lanjut Erdogan mengungkapkan, umat Islam, Kristen, dan Yahudi hidup dalam damai di Istanbul sejak penaklukan ibu kota Turki, tersebut.
Untuk diketahui, Erdogan sudah lama membantu perjuangan Palestina dan menjadi kritikus paling keras terhadap Israel.
Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas agama dan politik Turki sudah membuat pernyataan yang membuat negara itu makin bermusuhan dengan Israel.
Pernyataan tersebut mengatakan mereka berjanji untuk memobilisasi umat Islam pada bulan Juni melawan rencana aneksasi Israel di Palestina.
Turki berusaha untuk menggantikan Arab Saudi dan negara-negara lain di kawasan itu, seperti Mesir dan Yordania, sebagai penentu utama dalam pembebasan Palestina dari zionis Israel.
Suatu hari, Turki bahkan bisa mengarahkan pandangannya ke Yerusalem.
Pidato tentang Hagia Sophia dengan jelas menunjukkan bahwa ini adalah agenda Turki di masa depan untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa dari cengkraman Israel.
Sumber: SerambiNews
Belum ada Komentar untuk "Erdogan: Intervensi Terhadap Hagia Sophia Berarti Pelecehan Terhadap Kemerdekaan Turki"
Posting Komentar