Menko PMK ke Masyarakat: Jangan Berlebihan Bela Palestina, Negara Kita Juga Sedang Sulit
GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta masyarakat untuk tidak berlebihan dalam membela bangsa Palestina. Apalagi katanya, dukungan solidaritas yang dilakukan sampai mengganggu ketertiban umum dan mengabaikan protokol kesehatan.
“Saya mohon masyarakat menyikapi secara proporsional, tidak berlebih-lebihan. Mengingat kita sendiri juga sedang dalam suasana prihatin yaitu bagaimana kita berupaya keras untuk menangani wabah Covid-19 dengan segala dampaknya,” kata Muhadjir melalui keterangan persnya, Senin (24/5/2021).
Hal itu disampaikannya ketika konferensi pers setelah meninjau kegiatan vaksinasi 890 pegiat dan relawan pemberdayaan perempuan dan anak di Kantor Perpusnas, Salemba, Jakarta, Pusat.
Lebih lanjut, ia mengingatkan masyarakat untuk jangan gegabah memberikan sumbangan yang dimaksudkan untuk membantu warga Palestina. Muhadjir mengatakan, sumbangan itu lebih baik diberikan melalui badan atau lembaga resmi yang telah memiliki izin atau otoritas dari Kementerian Sosial.
Langkah itu mencegah terjadinya penyelewengan dana bantuan sosial kemanusiaan dari Indonesia untuk Palestina. Di samping itu juga untuk bisa tetap menjaga nilai-nilai persatuan dan gotong-royong di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kita juga harus pastikan sumbangan-sumbangan itu betul-betul tepat sasaran dan tidak ada yang dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang tidak bertanggungjawab. Momentum-momentum di mana masyarakat terdorong karena empatinya, rasa kegotong-royongannya kemudian mengeluarkan bantuan-bantuan itu agar jangan sampai dimanfaatkan oleh mereka yang tidak bertanggungjawab,” katanya.
Selama REZIM ini Indonesia banyak masalah ,hanya karena semua pejabat nya,tdk bisa bekerja dengan baik dan terutama TIDAK MEMILIKI KONSEP yg jelas,
BalasHapusMereka bekerja HANYA semata mata mencari nafkah untuk keluarga dan golongannya,,tidak bekerja demi bangsa dan negara
Setiap ada persoalan bangsa,mereka hanya ADU ARGUMEN dan Janji.
Bila dikritik,mereka ramai membalas kritik yg pedas dan mengandalkan aparat kepolisian untuk menindak.
Tidak pernah mengatasi persoalan dengan tabayun atau klarifikasi,dan memusuhi fihak yang kritis.
Arah rezim saat ini tampak jelas memusuhi umat Islam yg mayoritas,sehingga kondisi negri tdk pernah damai.
Arah kebijakan rezim saat ini sangat melukai umat Islam,karena umat di adu domba,dan Proses Liberalisasi dan komonisme dilindungi bahkan dasar negara Pancasila dan UUD 45 sengaja mau di tinggalkan.
Smoga ini menjadi renungan bagi kita semua......