Massa Buruh dan Mahasiswa Memanas Perwakilannya Ditolak, Polisi Dilempari Botol, Kawat Pembatas Dirusak
Pantauan di depan Gedung DPR-MPR, Senayan, Jakarta Pusat, ratusan peserta aksi yang menolak RUU Omnibus Law Cipat Kerja geram dengan negosiasi yang tak kunjung diterima parlemen.
Massa aksi mulai melempari aparat kepolisian menggunakan botol minuman plastik. Bahkan, benda keras lain seperti sandal dan juga batu kerikil mulai dilempari massa. Sedangkan 20 orang perwakilannya masih berada di barisan tim pengaman kepolisian.
Tak hanya itu, barier atau kawat pengaman dan penghalang massa demonstrasi mulai dirusak. Mereka terlihat menarik-narik dan menginjak barier hingga rusak.
Di hadapan massa aksi masih tegap berdiri puluhan aparat kepolisian yang tidak dibekali apapun.
Hingga saat ini, Jubir Gerakaan Bersama Rakyat, Nining Elitos masih menenangkan massa aksi, dengan meminta mereka untuk memberikan waktu 5 menit kepada parlemen untuk menemui massa buruh dan mahasiswa.
"Kita tunggu mereka yang datang menghadap. Mereka kemarin duduk di kursi empuk itu karena dihantarkan rakyat. Jadi kita memberikan waktu sebentar ke wakil rakyat. Jadi kita minta mereka yang keluar. Harap tenang dulu," imbau Nuning.
Belum ada Komentar untuk "Massa Buruh dan Mahasiswa Memanas Perwakilannya Ditolak, Polisi Dilempari Botol, Kawat Pembatas Dirusak"
Posting Komentar